Nama : A.
Rido Sulaiman Siregar
Nim :
35. 12. 3. 107
Prodi :
PMM-4 / Semester 3
Mata Kuliah : Sejarah
Matematika
Ilmu mantik adalah merupakan suatu ilmu yang membahas tentang
kaidah-kaidah yang dapat membimbing manusia dalam berfikir, supaya dapat menghasilkan
kesimpulan yang benar, sehingga dia terhindar dari kesalahan berfikir, yang
akhirnya menghasilkan kesimpulan yang salah dan keliru Urgensi mempelajari ilmu
mantik, tidak lepas dari pengertian ilmu mantik itu sendiri, dimana ilmu mantik
bertujuan melatih kerja otak supaya dapat berfikir logis, artinya melatih,
mendidik, serta mengembangkan potensi akal dalam mengkaji objek pikir dalam
menggunakan metodologi berfikir, serta menempatkan persoalan dan menunaikan
sesuatu tugas pada suatu kondisi dan waktu yang tepat. Dan agar dapat
membedakan antara proses berfikir yang benar (hak), dari yang salah(batil).
Faidah yang didapat dari belajar ilmu mantik salah satunya adalah membuat daya
pikir tidak saja menjadi lebih tajam, akan tetapi juga menjadikan pikiran kita
jadi lebih berkembang, melalui latihan-latihan berfikir dan mengenalisis serta
mengugkap suatu permasalahan secara runtun/ilmiyah.
Ilmu
mantik dari segi kualitasnya terbagi dua yaitu:
1.
Mantiq al-Fitri (Logika Naturalis), yaitu kecakapan berlogika berdasarkan kemampuan akal
bawaan manusia. Akal manusia yang normal dapat bekerja sesuai hukum-hukum
logika dasar. Namun kemampuan logika naturalis setiap orang berbeda-beda
tergantung dari tingkat pengetahuannya. Untuk menyelesaikan masalah-masalah
kehidupannya manusia dapat berpikir sesuai dengan tingkat pengetahuannya. Tapi
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang rumit, yang tidak bisa diatasi
oleh mantiq al-fitri, manusia menyusun patokan-patokan dalam
berpikir.
Contohnya :
Logika naturalis
- Sejak kapan manusia berfikir dengan
memakai logika?
- Umur logika sebenarnya sama tuanya dengan umur manusia, artinya sejak
manusia berfikir sebenarnya logika itu telah ada, hanya yang mereka pakai
adalah logika naturalis.
- Apa itu logika naturalis, yaitu ketika manusia berfikir berdasar
kodrat dan fitrah manusia saja.
- Contoh berfikir dgn logika naturalis: misalnya matahari dan saya
adalah berbeda, saya berjalan tidak sama dengan saya duduk. Berfikir sederhana
adalah ciri berfikir logika naturalis.
2.
Mantiq as-Suri (Logika Artifisialis/Logika Ilmiah), yaitu logika yang disusun
berdasarkan patokan-patokan,
rumus-rumus berpikir yang bertugas membantu kemampuan logika alamiah manusia,
agar lebih tajam, halus dan dapat berfikir lebih teliti, efisien dan mudah.
Contohnya :
Logika artificialis
Contoh keberadaan dari logika artificialis:
- Misalnya ada dua berita yang bertentangan mutlak, sedang kedua-duanya
menganggap dirinya benar. Dapatkah berita tersebut keduanya dibenarkan?
- Untuk mengatasi masalah yang
dilematis tersebut di atas, maka dirumuskan dan digunakan logika artificialis.
- Aristoteles adalah filusuf pertama yang merumuskan logika artificialis
dalam bukunya yang berjudul Organon yang berarti instrumen (alat).
Ilmu mantik dilihat
dari metodenya yaitu :
1.
Mantiq al-Qadim (Logika Tradisional), yaitu : logika yang disusun berdasarkan
metode logika Aristoteles, yang sudah ada sejak abad ke-4 SM.
Logika tradisional (mantiq Al-Qodim)
adalah logika yang dipakai/dirumuskan oleh aristoteles serta logikus yang lebih
kemudian tetapi masih mengikuti system logika Aristoteles yang biasanya
membahas tentang benar dan salah. Yang paling utama dari logika arietoteles
adalah silogisme kategoris.
Contohnya :
Semua lelaki normal mencintai wanita
Dikdik adalah lelaki normal
Berarti dikdik mencintai wanita
Semua lelaki normal mencintai wanita
Dikdik adalah lelaki normal
Berarti dikdik mencintai wanita
2.
Mantiq
al-Hadits (Logika Modern), yaitu logika yang
ditemukan kemudian yang berbeda dari
metode logika Aristoteles,yang dimulai sejak Raymundus Lullus menemukan
metode baru logika yang disebut Ars Magna pada abad XIII M .
Contohnya :
Semua mamalia menyusui ( Premis Mayor )
Kuda adalah mamalia ( Premis Minor )
Kuda menyusui ( Kesimpulan )
Ilmu mantik dilihat
dari objeknya yaitu :
1.
Mantiq as-Suwari (Logika formal), yaitu corak logika yang menggunakan cara berpikir
deduktif (dari kebenaran umum menuju permasalahan khusus). Logika formal
mempelajari dasar-dasar persesuaian dalam pemikiran dengan menggunakan
hukum-hukum, rumus-rumus dan patokan berfikir benar.
Contohnya :
Premis Mayor :
Semua orang akan mati ( umum )
Premis Minor : Raja
akan mati ( khusus )
2.
Mantiq al-maddi (Logika material), yaitu corak logika yang menggunakan cara
berfikir induktif (dari peristiwa-peristiwa khusus ditarik kesimpulan
umum). Logika material mempelajari dasar-dasar persesuaian pikiran dengan
kenyataan. Ia menilai hasil kerja logika formal dan menguji benar tidaknya
dengan kenyataan empiris.
Contohnya :
Semua manusia itu berumur panjang
Raja itu manusia
Raja itu berumur panjang